Rabu, 23 Desember 2015

Old Memories

Jika aku mengingat-ingat memori zaman dulu, hah ...ekspresi tertawa pun slalu tersimbol dibibirku :D bagaimana tidak, semuanya serasa konyol, dan aku mulai mengerti ketika sudah sebesar ini.. :D

Flashback nih, zaman ketika aku masih remaja, dimana pada masa ini ego masih memperbudak. Ketika itu, aku serasa ingin segalanya..haha (serakah). Yah namanya juga anak-anak ya.. :D
Tapi sayang, semua itu belum memihak padaku, tapi lebih kepada kakaku satu-satunya. Ketika itu, slalu kakak yang diprioritaskan, yah mungkin karna anak laki-laki pula yah, entahlah saat itu aku masih belum paham. Dan pasti orang tua punya rencana dan tau apa yang harus mereka lakukan untuk anaknya.
Apa-apa yang kakak inginkan, dipenuhi. Apa yang kakak butuhkan diberikan, bahkan dalam pendidikan pun. :D

Pernah ada suatu cerita, dimana kakak akan membeli sepatu baru karena sepatu lamanya sudah tak layak pakai. Aku ikut serta ke toko bersama ibu dan kakak. Sesampainya di toko, ibu pilih-pilih dan aku pun mulai lirik sana-sini.. Dan mataku tertuju pada salah satu sepatu, (sampai sekarang masih ingat sepatunya seperti apa :D), ibu selesai membelikan sepatu untuk kakak, ketika aku berbiicara pada ibu karna ingin sepatu itu, ibuku tak membelikannya, waah sakit rasanya.. :( sampai dirumah aku marah, dengan wajah yang super duper jelek. :D sambil berkaca-kaca mataku. Dari dulu sampai sekarang jika aku marah, aku hanya diam tanpa kata, dengan ekspresi wajah yang mungkin menakutkan..wkwk
dalam hati aku bicara "Kalo kaka mah dibeliin, tapi aku engga" sambil meneteskan air mata.

hahahaa, konyol, konyol, konyol..kecemburuan saat itu memang sedang menggebu-gebu. :D namanya juga masih remaja..hihi.

Dan saat ini, aku sudah mulai dewasa, sudah mulai mengerti kenapa dulu ibu lebih memprioritaskan kakak. Karena kakak anak laki-laki satu-satunya yang akan menjadi tulang punggung, entah itu untuk kami keluarganya, atau untuk istrinya kelak. Karena kakak seorang laki-laki, yang terkadang cuek dengan penampilan, maka ibu yang slalu memperhatikannya, jika tak ibu ingatkan maka sejelek apapun sepatu  itu akan tetap kakak pakai, karena kakak tidak pernah meminta untuk beli yang baru, (gak kaya adeknya nih :D).

Sekarang kakak sudah mulai bekerja dan kuliah, sudah sedikit-sedikit mendapat penghasilan, dan membeli kebutuhannya memakai uangnya sendiri. Perhatian ibu sekarang lebih menunjuk padaku, meskipun ibu juga perhatian ke kakak, dan memang dari dulu juga ibu sudah perhatian, hanya saja aku yang kurang peka..hahaa
Sekarang ibu mulai tau apa yang aku butuhkan, memberikan apa yang aku perlukan, menawarkan jika ada sesuatu dan ingat padaku, sungguh terharu. Dulu aku cemburu,tapi sekarang semuanya terkabul. Suka sedih terharu jika aku ingat masa sekarang yang segalanya serba uang. Apalagi aku yang semakin jauh dari orangtua. Tapi ibu slalu saja bisa membuatku senang, bahagia, meskipun entah hatinya sedang bahagia atau tidak, aku tak pernah tau. :')

hahahaduuuh jadi baper nih jika ingat sama ibu :'(
yaa itulah sedikit cerita ku, cerita lamaku.. :D

Hikmah yang bisa dipetik dari cerita diatas:
"bahwa Allah punya rencana yang lebih indah, tanpa manusia ketahui"
selebihnya gimana pemahaman teman-teman saja.. :D
ini ceritaku, mana ceritamuuu... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar