Minggu, 12 Juni 2016

Shahr Ramadan



Kata indah penuh makna
Kata indah banyak cerita
Bulan diturunkan nya Al-Qur’an
Sebagai simbol penghambaan kepada Tuhan

Ramadan itu membakar
Membakar dosa pada diri
Ramadan itu hujan
Membersihkan kotornya hati

Tuhan
Muhammad berperang Badar di bulan Ramadhan
Kami memerangi hawa nafsu di Bulan Ramadhan
Kala itu terjadi perjanjian Hudaibiyah
Namun kami berjanji untuk s’lalu berserah

Allahuakbar.. Allahuakbar
Kau berikan kami rasa lapar
Kau berikan kami rasa dahaga
Agar sadar bahwa kami bukan apa-apa

Tuhan, alangkah indahnya Bulan Ramadhan
Rasa peduli kami tingkatkan
Banyak berbuat amal sedekah
Sebagai tanda bulan penuh berkah

Jumat, 10 Juni 2016

Untitled



Aku diselimuti rasa maluku
Aku diselimuti kebodohanku
Aku diselimuti keegoisanku
Aku diselimuti nafsuku

Apa ini yang ada pada manusia ?
Saya rasa tidak !
Itu hanya segelintir keterpurukan
yang ada pada diriku.

Aku terlalu takut menginjak duri
Terlalu takut sengatan matahari
Terlalu takut yang terkasih pergi
Rasa takut yang tak pernah berhenti

Aku berdiri didepan jendela
Merasa bebas namun punya batas
Bebas akan penglihatan
Terbatas akan kelakuan

Dari jendela aku tertawa
Tertawa akan sebuah sandiwara
Tertawa akan kebodohan sendiri
Tertawa karna banyaknya halusinasi

Kenapa tak ada air mata ?
Heyy, ini bukan untuk ditangisi
Bukan untuk diratapi
Tapi untuk diperbaiki

Menangislah untuk Tuhan
Menangislah karna kebiadaban
Menangislah sebagai simbol ampunan
Semoga sampai ada Rahim nya Tuhan

Aaahhh dunia, kau sungguh mempesona
Sampai pendosa tetap terpenjara
Sampai penyembah banyak tergoda
Karna kurangnya din kepada yang Maha Kuasa

Aku sedikit melamun
Melihat angkasa yang sedikit berembun
Berhati-hati dalam mengolah akal
Sampai aku benar-benar tak punya akal

Aku bertanya pada mentari.
Apakah engkau tak pernah menghianati pagi ?
Aku bertanya pada malam.
Apakah engkau selalu sunyi ?

aku bertanya pada hujan.
Apakah engkau pernah bangkit ?
Aku bertanya pada api.
Apakah engkau selalu marah ?

Hatiku bergumam, Betapa kerdilnya aku
Di dalam sebuah bola yang fana

Kamis, 09 Juni 2016

Tuhan, Bolehkah Aku Iri ?

Tuhan, bolehkah aku iri ?
Bukan pada hal Duniawi
Bukan pada hal Hartawi
Tapi tentang perasaan Hati

Tuhan, bolehkah aku iri ?
Iri terhadap insan yang Kau kasihi
Iri terhadap insan yang Kau sayangi
Yang tak pernah sedikit merasa sendiri

Tuhan, bolehkan aku iri ?
Kepada mereka yang merasakan ikhlasnya hati
Kepada mereka yang merasakan lembutnya kasih
Tanpa harus diminta dengan merintih

Tuhan,
Aku tahu ini jalanku
Aku tahu ini rencanaMu
Aku tahu ini terbaik hidupku
Tapi bolehkah aku iri Tuhan ?

Tuhan,
Aku rindu tali kasih yang tak pernah raib
Aku rindu tali kasih yang tak pernah dhaif
Yang aku rasa kini tlah raib :'(
Atau aku yang terlalu naif ?

Tuhan, bolehkah aku iri ?

Kamar kost Nataham, 4 Ramadhan 1437