Sabtu, 18 April 2015

PERINTAH ITU BERNAMA SHALAT

Maaf sebelumnya bapak Fahrur Mu'is saya tidak meminta izin untuk mempublikasikan buku karya bapak, namun saya hanya ingin berbagi ilmu dengan rekan-rekan, dari apa yang bapak tulis, karena menurut saya sangat penting ilmu yg ada dalam buku bapak, mohon maaf :) , izinkan saja yaa pak :D (hihi)

Sesuai dengan judul diatas, saya akan memaparkan tentang Perintah Itu Shalat, yuuukk langsung dibaca aja.. :)

Ini mungkin kisah yang dialami oleh seseorang yg diceritakan kembali oleh pak Fahrur.

Waktu adzan Ashar berkumandang,ia dan teman-teman yagn berusia tujuh sampai delapan tahunan, baru tenggelam dalam permainan. "Nak shalat dulu!" suara ibu mengingatkan. Merasa terganggu, ia pun mencoba mencari alasan dengan menimpali "Ya sebentar lagi"
 
Setengah jam kemudian, ibunya kembali meningatkan. Kali ini suaranya agak keras "Nak ayo shalat sekarang! Hari sudah sore, nanti waktunya habis!" Karena lagi asyik-asyiknya bermain, ia pun tak kekurangan akal "Nanti seperempat jam lagi!" jawabnya. Mendengar jawaban tersebut, ibunya masih sabar hingga akhirnya kembali pulang.

Tepat jam 5 sore, ibunya datang kembali. Kali ini adalah peringatannya yang ketiga. Tanpa terduga, ternyata ibunya datang dengan membawa sepotong kayu sambil berkata "Ayo shalat sekarang atau ibu pukul!" Akhirnya permainan pun bubar dan terpaksa ia shalat dengan hati yang berat.

Astagfirullah, Acapkali kita salah dalam memandang perintah dan larangan Allah. Betapa sering kita menganggap bahwa ibadah terutama shalat, adalah beban. Bukan sebuah kebutuhan yang selalu kita perlukan. Bahkan pada keadaan tertentu, seseorang bisa menganggapnya sebagai pengganggu.

Banyak orang yang sedang asyik menonton televisi merasa terganggu dengan adzan. Banyak orang yang sibuk dengan pekerjaan merasa kaget saat mendengar adzan sambil mengatakan "Wah, sudah adzan lagi" Mereka menganggap bahwa seruan shalat adalah penyirna hiburan dan perusak konsentrasi. Disamping itu banyak orang yang tidak mandi sore, kecuali setelah mendengar adzan magrib. Astagfirullah, adzan sudah beralih fungsi menjadi bel pengingat untuk segera mandi.

Tidak sedikit pula manusia yang senang ketika adzan zuhur berkumandang, tetapi sayangnya perasaan tersebut lebih didasari karena waktu istirahat dan makan siang telah datang. Mereka tidak segera menghadap Rabb-Nya, tetapi lebih mengutamakan mengisi perut dan merej=hatkan badan.


Dari apa yang dipaparkan diatas, saya sedikit tersinggung :D tapi itu menjadi sebuah peringatan untuk saya sendiri, mohon maaf apabila postingan inisedikit merisihkan pembaca.
Semoga Allah selalu mengampuni dosa-dosa kit. Amiiiin :)
Semoga bermanfaat ^^  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar